Ayam Sekandang Mati Mendadak

Ayam Sekandang Mati Mendadak

\"1.sekandangBENTENG, BE - Warga Dusun Tanjung Sakti Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa kemarin mendadak heboh. Itu setelah, warga mengetahui jika ayam peliharaan milik Sahrul Ramadan (35) dan Nurleli (30) mati mendadak.Tak tangung-tanggung ayam yang mati itu banyaknya sekandang. \"Saya khawatir jika ayam saya ini terserang virus flu burung. Karena matinya secara mendadak,\" ungkap Sahrul Ramadan, kemarin pada BE di lokasi kandang ayam yang terletak di belakang rumahnya. Peristiwa itu, diketahui Sahrul Ramadan sekitar pukul 06.00 WIB, kemarin. Ketika ia hendak melepaskan ayam peliharaannya itu dari dalam kandangnya. Ia sangat kaget melihat ayamnya bergelimpangan didalam kandang. Ayam yang mati mendadak itu sebanyak 5 ekor, terdiri dari induk dan anaknya. Sedangkan, 4 ekor ayam lainnya dalam kondisi teler dan diperkirakan juga akan mati mengenaskan. Padahal, kata Sahrul sore kemarin, sebelumnya ayamnya itu dalam keadaan baik saja. Untuk mengantisipasi jika ayamnya terserang flu burung, Sahrul langsung melapor ke Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) Benteng. Tim Puskeswan DKPP Benteng, yang dikomandoi oleh drh Ian Kurniawan langsung terjun kelokasi mengecek dan mengambil sampel air liur dan darah ayam yang mati mendadak itu. Atas saran dari Petugas Puskeswan  DKPP Benteng, ayam yang terduga terjangkit virus flu burung itu, langsung dimusnahkan. Dengan cara dibakar didalam lobang. \"Atas saran petugas DKPP kami telah memusnahkan ayam yang terindikasi flu burung itu. Dengan membakarnya dilubang,\'\' katanya. Tim DKPP itu mengambil sampel air liur dan darah ayam yang mati mendadak itu. Selanjutnya, sampel itu dikirimkan ke Balai Besar Vatriner Lampung untuk diperiksa dilaboratorium. Guna memastikan penyebab kematian ayam itu disebabkan terjangkit flu burung atau tidak. Selain itu Tim DKPP juga telah melakukan tes secara langsung dilokasi, dengan membelah badan  ayam tersebut atau istilahnya rapittes. Hanya saja, dalam pengecekan itu, hasilnya negatif. Namun, pengecekan secara rapites ini memang masih diragukan karena hasilnya tidak bisa terjamin 100%. Oleh sebab itu, dilakukan pengambilan sampel liur dand arah ayam itu dan dikirimkan ke Balai Besar Vatriner Lampung.(111) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: